Sabtu, 25 Oktober 2008

GRAFFITI

Istilah graffiti sendiri diambil dari bahasa latin "graphium" yang artinya "menulis".

Awalnya, istilah ini dipakai oleh para arkeolog untuk mendefinisikan tulisan-tulisan pada bangunan kuno bangsa Mesir dan Romawi kuno. Kegiatan graffiti sebagai sarana menunjukkan ketidakpuasan, baru dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran terhadap pemerintahan yakni di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini ditemukan di reruntuhan Kota Pompei. Sementara di Roma sendiri graffiti dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan pemeluk agama Kristen, yang pada zaman itu dilarang kaisar.

Pemakaian cat semprot atau spray paint untuk graffiti mulai dikenal di New York pada akhir tahun 60-an. Coretan pertama dengan cat semprot dilakukan pada sebuah kereta subway.
Seorang laki-laki bernama Taki yang menetap di 183rd Street WashingtonHeights selalu menuliskan namanya--tagging--di setiap tempat yang ia anggap bakal dilihat banyak orang, misalnya di dalam kereta subway atau di bagian luar dan dalam bis.
"Taki183", begitulah tulisan yang ia buat.



Lewat coretan anehnya itu, orang-orang di seluruh kota mengenal Taki. Di tahun 1971, Taki di wawancarai oleh sebuah majalah terbitan New York. Dari situlah nama Taki populer di seluruh New York.
Fenomena Taki ini akhirnya mempengaruhi mental anak-anak di NewYork. Mereka menganggap kepopuleran bisa diperoleh dengan hanya menuliskan identitas diri pada bus atau kereta yang melewatiseluruh kota. Semakin banyak namanya tercantum, sudah pasti dianggap semakin populer.



Tidak ada komentar: